Medan Labuhan,Metro Sumut
Pasca Kejadian kerusuhan di Seruwai dan guna mengamankan
bentrokan berdarah di kawasan Simpang Seruwai Medan Labuhan, Jumat siang
(20/09/2013) yang menimbulkan korban 3 orang terkena luka bacok hinga kini
masih berjuang dengan maut di RS Pirngadi Medan, aparat kepolisian dikerahkan
sebanyak 1 pleton polisi Brimob dan Shabara guna mengantisipasi timbulnya
bentrokan susulan.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP.Aswin Sipayung Sik MH membenarkan disiagakannya 1 pleton brimob dan sabara guna melakukan pengamanan pasca bentrokan terjadi.Menurut Kapolres, peristiwa bentrok dipicu akibat perebutan lahan yang berada di dalam kawasan Seruwai Kelurahan Sei Mati Medan Labuhan,"Kita telah menurunkan 1 pleton Brimob dan Shabara dibantu jajaran petugas Polsekta Medan Labuhan guna mengamankan kejadian sedangkan korban 2 orang terluka dibacok paling parah telah dirawat di rumah sakit" Ungkap Aswin Sipayung Kapolres Pelabuhan Belawan.
Dijelaskan, peristiwa bentrok terjadi antara kelompok penggarap di tanah seruwai dengan kelompok luar yang ingin mengukur tanah PT.MML dengan beberapa massa yang mendukungnya, namun karena tak diizinkan oleh massa penggarap di Seruwai mengakibatkan terjadi bentrokan, korban luka saat ini masih dalam perawatan.
Sejak kemarin kami telah mengantisipasi karena sudah mendapat informasi akan ada kegiatan pengukuran selanjutnya kami siagakan 1 pleton brimob dan sabara akantetapi massa penggarap muncul mendadak dari arah semak-semak keluar hingga bentrokan terjadi. Adapun motif dari peristiwa ini akibat sengketa lahan sudah lama bertahun-tahun namun ada salah satu kelompok yang ingin menguasai lahan di kawasan Seruwai tersebut.
Tercatat 4 bus angkot dari 10 bus yang datang di lokasi kejadian turut hancur dirusak massa, masing-masing 2 unit bus angkot warna kuning line 110 BK 1461 GB dan BK 1037 GF, Morina 78 BK 1255 GB dan bus angkot Hikma BK 7471 LB, hingga kini seluruh bus angkot dalam kondisi kaca hancur digiring ke Mapolsekta Medan Labuhan.
Ketiga korban akibat bentrok masing-masing bernama Mariono dan Affan Effendi keduanya warga Paya Rumput Titi papan sedangkan Mahadi warga Helvetia Medan ketiganya disebut-sebut dari salah satu organisasi kepemudaan, selanjutnya korban yang bersimbah darah dilarikan ke RS Ameta Sejahtera Simpang kantor selanjutnya dalam kondisi koma dilarikan ke RS Pirngadi Medan guna mendapatkan perawatan intensif.(R.Guslim/Hamnas)
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP.Aswin Sipayung Sik MH membenarkan disiagakannya 1 pleton brimob dan sabara guna melakukan pengamanan pasca bentrokan terjadi.Menurut Kapolres, peristiwa bentrok dipicu akibat perebutan lahan yang berada di dalam kawasan Seruwai Kelurahan Sei Mati Medan Labuhan,"Kita telah menurunkan 1 pleton Brimob dan Shabara dibantu jajaran petugas Polsekta Medan Labuhan guna mengamankan kejadian sedangkan korban 2 orang terluka dibacok paling parah telah dirawat di rumah sakit" Ungkap Aswin Sipayung Kapolres Pelabuhan Belawan.
Dijelaskan, peristiwa bentrok terjadi antara kelompok penggarap di tanah seruwai dengan kelompok luar yang ingin mengukur tanah PT.MML dengan beberapa massa yang mendukungnya, namun karena tak diizinkan oleh massa penggarap di Seruwai mengakibatkan terjadi bentrokan, korban luka saat ini masih dalam perawatan.
Sejak kemarin kami telah mengantisipasi karena sudah mendapat informasi akan ada kegiatan pengukuran selanjutnya kami siagakan 1 pleton brimob dan sabara akantetapi massa penggarap muncul mendadak dari arah semak-semak keluar hingga bentrokan terjadi. Adapun motif dari peristiwa ini akibat sengketa lahan sudah lama bertahun-tahun namun ada salah satu kelompok yang ingin menguasai lahan di kawasan Seruwai tersebut.
Tercatat 4 bus angkot dari 10 bus yang datang di lokasi kejadian turut hancur dirusak massa, masing-masing 2 unit bus angkot warna kuning line 110 BK 1461 GB dan BK 1037 GF, Morina 78 BK 1255 GB dan bus angkot Hikma BK 7471 LB, hingga kini seluruh bus angkot dalam kondisi kaca hancur digiring ke Mapolsekta Medan Labuhan.
Ketiga korban akibat bentrok masing-masing bernama Mariono dan Affan Effendi keduanya warga Paya Rumput Titi papan sedangkan Mahadi warga Helvetia Medan ketiganya disebut-sebut dari salah satu organisasi kepemudaan, selanjutnya korban yang bersimbah darah dilarikan ke RS Ameta Sejahtera Simpang kantor selanjutnya dalam kondisi koma dilarikan ke RS Pirngadi Medan guna mendapatkan perawatan intensif.(R.Guslim/Hamnas)