Tangerang,Metro Sumut
Warga Tionghoa memadati Vihara Nimmala Boen San Bio, di Jalan
Pasar baru No 43, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang dalam merayakan tahun baru
Imlek 2564, Minggu (10/2).
Ribuan warga yang berasal dari dalam dan luar Kota Tangerang ini datang untuk melaksanakan ritual,salah satu penjaga Vihara Nimmala Roy mengatakan diperkirakan ada sekitar 60.000 umat tionghoa datang ke Vihara Nimmala untuk melaksanakan ibadah kepada dewa-dewa,ritual sembahyang tersebut dilakukan dengan membakar kertas sui kim atau kertas emas dan dupa sebagai bentuk doa. "Pembakaran sui kim ini untuk mendapat rezeki, banyak anak dan panjang umur," Ungkapnya.
Lanjutnya perayaan Imlek digelar selama dua minggu. Puncaknya adalah perayaan Cap Go Meh pada hari ke 15 setelah hari raya Imlek. "Nanti perayaan Cap Go Meh lebih meriah lagi di Vihara," Ujar Roy.
Salah satu pengunjung Winda mengatakan, dirinya biasa beribadah di Vihara Nimmala bersama keluarga setiap hari raya Imlek,dia percaya di tahun ular air ini, banyak rintangan sehingga harus banyak berdoa untuk bisa melaluinya. "Saya berharap banyak rezeki dan diberikan kesuksesan di tahun ini”Katanya.(Melvy)
bi� j o t � 8�� ormal'>Ketika monster Nian
datang bermaksud memangsa warga, dia akhirnya memakan kue yang dibuat Gao.
Setelah kenyang, Nian pun kembali ke sarangnya. Akhirnya kue tersebut bisa
menyelamatkan nyawa warga desa. Untuk merayakan keselamatan mereka, warga pun
membuat kue ini setiap tahun baru dan menamakannya kue Nian Gao.Ribuan warga yang berasal dari dalam dan luar Kota Tangerang ini datang untuk melaksanakan ritual,salah satu penjaga Vihara Nimmala Roy mengatakan diperkirakan ada sekitar 60.000 umat tionghoa datang ke Vihara Nimmala untuk melaksanakan ibadah kepada dewa-dewa,ritual sembahyang tersebut dilakukan dengan membakar kertas sui kim atau kertas emas dan dupa sebagai bentuk doa. "Pembakaran sui kim ini untuk mendapat rezeki, banyak anak dan panjang umur," Ungkapnya.
Lanjutnya perayaan Imlek digelar selama dua minggu. Puncaknya adalah perayaan Cap Go Meh pada hari ke 15 setelah hari raya Imlek. "Nanti perayaan Cap Go Meh lebih meriah lagi di Vihara," Ujar Roy.
Salah satu pengunjung Winda mengatakan, dirinya biasa beribadah di Vihara Nimmala bersama keluarga setiap hari raya Imlek,dia percaya di tahun ular air ini, banyak rintangan sehingga harus banyak berdoa untuk bisa melaluinya. "Saya berharap banyak rezeki dan diberikan kesuksesan di tahun ini”Katanya.(Melvy)
Nian Gao sendiri dalam
bahasa China berarti kemakmuran. Sehingga setiap tahun baru dengan menyediakan
kue keranjang, mereka berharap bisa mendapatkan kemakmuran.
Kue keranjang berbentuk
bulat serta memiliki rasa yang legit dan manis. Biasanya kue ini akan disajikan
dengan cara ditumpuk mengerucut ke atas. Di bagian atas kue keranjang pun
seringkali dihias dengan huruf China yang melambangkan kemakmuran.
Membuat kue keranjang
bukan perkara mudah, karena api yang digunakan harus stabil. Hal ini sesuai
dengan penuturan Andi, salah satu warga keturunan Tionghoa asal Kalimantan,"Biasanya
kue keranjang dimasak di api besar. Apinya harus stabil, kalau tidak nanti
gosong. Misalkan kalau apinya terlalu besar," Ungkap Andi
Cara mengonsumsi kue
keranjang pun bermacam-macam. Anda bisa mengukusnya terlebih dahulu, kemudian
menyajikannya dengan parutan kelapa, atau langsung dipotong-potong dan
dihidangkan dengan santan. Cara ini dilakukan agar kue keranjang tak terasa
keras saat dimakan.(Sandy)