Jakarta,Metro Sumut
Tragedi peristiwa tewasnya Amiluddin Kunsi (35), Wakil
Sekretaris DPD PAN Kabupaten Muna, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak merasa
kecolongan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Muladi mengatakan,
syarat sehat jasmani rohani yang ditetapkan KPU untuk bakal caleg, tidak
mengikat pada kasus tewasnya Kunsi yang diduga sakit jantung,"Syarat
kesehatan jasmani rohani. Orang yang kena sakit jantung, emang dia tidak
sehat Itu bukan persoalan, Jadi anggota
dewan mati kena serangan jantung, PAW. Kalau dia terpilih, ada yang gantiin,"
Ujar Viva yang juga anggota DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis
(23/5).
Sementara menurut Viva, tewasnya Kunsi murni karena serangan jantung. Dia
membantah bahwa sebelumnya ada adu jotos antar kader. Sebelum tewas, Kunsi
terlihat debat komposisi nomor urut DCS dengan Ilhas Muhammad, Sekretaris DPD
PAN Muna,"Sudah saya konfirmasi dengan ketua Bapilu DPD Sultra,"
Ungkap Viva.
Usai debat, korban Kunsi kemudian keluar ke depan kantor sekretariat tidak lama, dia ditemukan jatuh dan mulutnya
sudah berbuih,"Banyak saksi dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong telinga
berdarah, mulut berbuih karena sakit jantung," Tambahnya.
Lanjut dia membantah tewasnya Kunsi karena rebutan nomor urut DCS. "Karena
jantung mungkin shock. Amiluddin pintar cerdas," kenang Viva.
Sebelumnya diberitakan, tidak terima dengan nomor urut pencalegan, dua
politikus Partai Amanat Nasional (PAN) terlibat adu jotos hingga salah satunya
tewas akibat hantaman benda tumpul di leher. Korban tewas adalah Wakil
Sekretaris DPD PAN Kabupaten Muna, Amiluddin Kunsi (35). Pelaku diketahui
bernama Ihlas Muhammad, Sekretaris DPD PAN Muna.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Karim Samandi mengatakan, perkelahian
terjadi di salah satu ruangan kantor DPP PAN Muna, Jalan Sangke Palangga,
Sulawesi Tenggara. Tidak selesai sampai di situ, keduanya meneruskan
perkelahian di jalanan,"Diawali pertengkaran, kemudian si pelaku melempar
korban benda tumpul kepada korban hingga mengenai leher, tersulut emosi pelaku,
akhirnya pelaku meneruskan di luar ruangan, kejadian sendiri sekitar pukul
13.00 WITA," kata Karim kepada merdeka.com saat dihubungi, Sultra, Rabu
(22/5).(Melvy/Sandy)