Lubuk Pakam,Metro Sumut
Pedagang sembako sudah menaikan harga,ini membuat sejumlah pemilik
warung Nasi di Kecamatan Lubuk Pakam mulai resah. Pasalnya, harga BBM (bahan
bakar minyak) belum diumumkan kenaikan, namun beberapa jenis sembako malah
sudah melejit naik.
Informasi yang dihimpun Media Metro Sumut,dari sejumlah pedagang dipasar Tradisional Lubuk Pakam, Kamis (20/6/2013),sebab kenaikan harga terjadi pada telur ayam eropa, yang sebelumnya diecer Rp 900 per butir, kini naik menjadi Rp 1.100. Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng, yang sebelumnya diecer Rp 9.000 per kilogram, kini menjadi Rp 10 ribu / kilogram. Harga beras juga naik Rp 265 ribu per 30 Kilogram, dari harga sebelumnya Rp 240 ribu / 30 kilogram.
Hal tentang kenaikan harga sembako ini diakui pemiliki warung nasi dijalan Sudirman Kecamatan Lubuk Pakam, Fatimah (46), sangat memberatkan para pedagang,sebab tidak lama lagi Pemerintah akan menaikan harga BBM, menyusul pelaksanaan puasa dibulan Ramadhan,"kalau pedagang jelas merasa berat sekalilah,apalah alasannya sembako naik, sementara BBM belum naik,sebentar lagi bulan puasa, pelanggan berkurang, sementara modal juga bertambah. Pusinglah..."Kata Fatimah.
Salah satu penjual sarapan lontong Ida (42), juga mengaku sejak kenaikan harga sembako beberapa pekan terakhir, menyebabkan omsetnya berkurang puluhan ribu rupiah. Sementara, hingga saat ini Ida mengaku masih enggan menaikan harga penjulan lontong, dikarenakan takut kehilangan pelanggan.(Redaksi)
Informasi yang dihimpun Media Metro Sumut,dari sejumlah pedagang dipasar Tradisional Lubuk Pakam, Kamis (20/6/2013),sebab kenaikan harga terjadi pada telur ayam eropa, yang sebelumnya diecer Rp 900 per butir, kini naik menjadi Rp 1.100. Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng, yang sebelumnya diecer Rp 9.000 per kilogram, kini menjadi Rp 10 ribu / kilogram. Harga beras juga naik Rp 265 ribu per 30 Kilogram, dari harga sebelumnya Rp 240 ribu / 30 kilogram.
Hal tentang kenaikan harga sembako ini diakui pemiliki warung nasi dijalan Sudirman Kecamatan Lubuk Pakam, Fatimah (46), sangat memberatkan para pedagang,sebab tidak lama lagi Pemerintah akan menaikan harga BBM, menyusul pelaksanaan puasa dibulan Ramadhan,"kalau pedagang jelas merasa berat sekalilah,apalah alasannya sembako naik, sementara BBM belum naik,sebentar lagi bulan puasa, pelanggan berkurang, sementara modal juga bertambah. Pusinglah..."Kata Fatimah.
Salah satu penjual sarapan lontong Ida (42), juga mengaku sejak kenaikan harga sembako beberapa pekan terakhir, menyebabkan omsetnya berkurang puluhan ribu rupiah. Sementara, hingga saat ini Ida mengaku masih enggan menaikan harga penjulan lontong, dikarenakan takut kehilangan pelanggan.(Redaksi)
0 komentar:
Posting Komentar