Belawan,Metro Sumut
Kasus tertembaknya Tengku Fahri (28)
warga Jalan Bundar Pulo Brayan Bengkel Baru Kecamatan Medan Timur di Jalan Tol
Balmera Mabar, saat ini berkasnya sudah P21 meski tersangka belum ditahan.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto SH menyatakan kasus yang
melibatkan oknum polisi yang bertugas di
bagian Sabara itu tetap berlanjut dan berkasnya sudah P21 akan dilimpahkan ke
Kejaksaan,"Kita tidak ada mempetieskannya,"bantah Kapolres.Jumat
(02/06).
Menurut Endro, disatu sisi kita bangga dengan oknum polisi bernama Arifin tersebut karena nalurinya sebagai Sabara polisi dia respon dengan adanya warga berteriak rampok minta tolong, tapi kalau ada warga teriak rampok-rampok tapi si polisinya diam juga disalahkan sebab polisi
sebagai
pelindung dan pengayom masyarakat.Akan tetapi untuk proses kedalam tetap kita
kenakan sanksi hukum karena yang ditembak itu Tengku Fahri bukan perampok
melainkan penambrak lari yang diteriaki warga sebagai perampok, sedangkan untuk
kasus lakalantas yang dilakukan Tengku Fahri dan teman-temannya itu ditangani
pihak Satlantas Polresta Medan.Paparnya.
Sebagaimana diketahui kejadian tersebut berawal pada saat mobil yang dikendarai korban yakni Daihatsu Feroza dengan nomor polisi BK 1060 LO dikejar oleh dua mobil Avanza warna Hitam, Xenia warna Silver dan juga dua sepeda motor.
Tepatnya, di pintu keluar Jalan Tol Mabar, mobil korban diberhentikan oleh mobil Avanza tersebut. Selanjutnya, pengendara mobil Avanza tersebut keluar dan petugas Pintu Tol terkejut karena pada waktu itu yang keluar merupakan oknum polisi berseragam lengkap mengeluarkan senjata api dan menodongkannya kearah mobil korban.
“Sebelumnya, mereka kejar-kejaran dan diteriaki rampok. Kemudian saat diberhentikan mobil avanza berwarna hitam, Saya terkejut karena saat itu yang keluar merupakan oknum polisi yang berseragam lengkap dan mengeluarkan senjata langsung menodongkan senjata kearah mobil korban penembakan tersebut, namun saya tidak tahu polisi dari mana,”ujar petugas Tol Belmera Nurmawan.
Selanjutnya, kami yang takut dengan polisi yang sudah menodongkan senjata api kearah mobil korban, para petugas jaga Pintu Tol langsung lari untuk bersembunyi ke Pos Satpam yang tidak jauh dari Pos pembayaran tiket.Pengendara yang ditodongkan senjata api pun panik dan membanting stir dengan memundurkan mobilnya ke belakang namun mobil tersebut malah terperosok ke semak-semak di Kebun sawit.
Kemudian, setelah terperosok, oknum polisi tersebut mengejar mereka. Pada saat, di kebun sawit tersebut, petugas kami mendengar ada dua suara letusan tembakan, “Saya dengar dari arah kebun sawit tempat mereka terperosok ada suara tembakan,”tambahnya.
Sebagaimana diketahui kejadian tersebut berawal pada saat mobil yang dikendarai korban yakni Daihatsu Feroza dengan nomor polisi BK 1060 LO dikejar oleh dua mobil Avanza warna Hitam, Xenia warna Silver dan juga dua sepeda motor.
Tepatnya, di pintu keluar Jalan Tol Mabar, mobil korban diberhentikan oleh mobil Avanza tersebut. Selanjutnya, pengendara mobil Avanza tersebut keluar dan petugas Pintu Tol terkejut karena pada waktu itu yang keluar merupakan oknum polisi berseragam lengkap mengeluarkan senjata api dan menodongkannya kearah mobil korban.
“Sebelumnya, mereka kejar-kejaran dan diteriaki rampok. Kemudian saat diberhentikan mobil avanza berwarna hitam, Saya terkejut karena saat itu yang keluar merupakan oknum polisi yang berseragam lengkap dan mengeluarkan senjata langsung menodongkan senjata kearah mobil korban penembakan tersebut, namun saya tidak tahu polisi dari mana,”ujar petugas Tol Belmera Nurmawan.
Selanjutnya, kami yang takut dengan polisi yang sudah menodongkan senjata api kearah mobil korban, para petugas jaga Pintu Tol langsung lari untuk bersembunyi ke Pos Satpam yang tidak jauh dari Pos pembayaran tiket.Pengendara yang ditodongkan senjata api pun panik dan membanting stir dengan memundurkan mobilnya ke belakang namun mobil tersebut malah terperosok ke semak-semak di Kebun sawit.
Kemudian, setelah terperosok, oknum polisi tersebut mengejar mereka. Pada saat, di kebun sawit tersebut, petugas kami mendengar ada dua suara letusan tembakan, “Saya dengar dari arah kebun sawit tempat mereka terperosok ada suara tembakan,”tambahnya.
Dalam kasus itu, Kanit Reskrim
Polsek Labuhan, AKP Oktavianus SE mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya
sudah memeriksa lima orang saksi. 3 saksi merupakan teman korban dan dua saksi
lagi merupakan petugas jaga PT. Jasa Marga dan sudah diperiksa. (Ham/abu/gus).
0 komentar:
Posting Komentar