Belawan Metro Sumut
Kenekatan berbisnis diatas rel
Kereta Api (KA) masih tampak mewarnai pasar tradisional di kawasan jalan Jawa
Belawan, hingga kini belum mampu ditata PD Pasar Belawan maupun pihak Muspika
Belawan, padahal lokasi tersebut rawan celaka baik bagi para pembeli maupun
pedagang meski lintasan rel kereta api tersebut masih aktif kerap dilalui
gerbong kereta api membawa muatan barang ekspor impor.Minggu (08/07/2012).
Menurut para pedagang disana, tidak takut mati ditabrak KA tapi kami takut
kalau mati kelaparan, justru berjualan diatas rel cepat larisnya ketimbang
berjualan di lapak kios dalam pasar, akibatnya Pasar Kapuas yang dibangun Pemko
Medan sejak lama hinggakini masih terbengkalai bahkan sudah kupak kapik, pada
lantai dasar hanya diisi sejumlah toko Mas saja,"Untuk apa difoto-foto bang,
usah ditanya lagi, kami memang berjualan disini untuk cari makan, kalau kereta
api lewat, kami cukup mengesernya ke pinggir, lagipula kami juga ngak mau mati
konyol,"kata pedagang sayur boru Panjaiatan tersebut.
Menurut pedagang sayur tersebut, setiap harinya dagangan sayurnya laris manis, kalau kereta api lewat sayur mayur kami alihkan ketengah diantara rel agar tak terlindas.
Ketika ditanyai apakah tidak dilarang petugas, ibu 4 anak itu mengaku tak takut mati ditabarak KA tapi kami takut kalau mati kelaparan, sama petugas disini, apalagi kami jualan juga dipungut bayaran bukan gratisan dengan berdalih berbagai macam uang kebersihan maupun uang keamanan, ungkap pedagang sayur tersebut,”Jualan diatas rel, penghasilan saya bisa Rp100 ribu/hari ketimbang jualan dalam pasar keuntungan hanya dapat sekitar Rp50 ribu/hari, katanya sembari menyusun dagangannya yang sempat acak-acakan usai kereta api lewat pagi tadi.(Agus Salim)
Menurut pedagang sayur tersebut, setiap harinya dagangan sayurnya laris manis, kalau kereta api lewat sayur mayur kami alihkan ketengah diantara rel agar tak terlindas.
Ketika ditanyai apakah tidak dilarang petugas, ibu 4 anak itu mengaku tak takut mati ditabarak KA tapi kami takut kalau mati kelaparan, sama petugas disini, apalagi kami jualan juga dipungut bayaran bukan gratisan dengan berdalih berbagai macam uang kebersihan maupun uang keamanan, ungkap pedagang sayur tersebut,”Jualan diatas rel, penghasilan saya bisa Rp100 ribu/hari ketimbang jualan dalam pasar keuntungan hanya dapat sekitar Rp50 ribu/hari, katanya sembari menyusun dagangannya yang sempat acak-acakan usai kereta api lewat pagi tadi.(Agus Salim)
0 komentar:
Posting Komentar