Sudah tidak pantas dan tidak layak lagi Jembatan sepanjang 6
meter dan lebar 5 meter di Jalan Eka
Prasetia Kelurahan Tanjung Kusta Kecamatan Medan Helvetia yang merupakan
satu-satunya akses keluar masuk sekitar 1000 an Kepala Keluarga kondisnya sudah
cukup parah dan sudah tidak layak lagi dilewati, sebab sudah 15 Tahun Jembatan
titi yang terbuat dari kayu tidak pernah diperbaiki. Jembatan yang berjarak
sekitar 10 meter dari ring road dan terbuat dari papan tanpa pembatas sisi kiri
dan sisi kanan itu sangat meresahkan warga sekitar yang melewati jembatan
tersebut, sehingga sudah sangat mendesak untuk diganti dengan permanen Sabtu (7/7).
Rita (40) warga setempat yang tinggal di dekat Jembatan itu saat ditemui wartawan ini mengatakan, Semenjak kami tinggal disini Jembatan itu belum pernah diperbaiki Pemerintah dan belum ada Instansi yang terkait yang memperhatikan Jembatan yang terbuat dari papan,padahal masyarakat sudah banyak yang menjadi korban dan anak-anak sekolah yang melawati jembatan itu banyak yang terjatuh, masyarakat sekitar pernah memperbaiki jembatan itu dikarenakan sudah banyak yang mnjadi korban,Perbaikan Jembatan itu hanyalah merupakan partisipasi warga sekitar, " Sudah sering kali disini warga jatuh dan ada warga sekitar sini yang terjatuh sampai tangannya patah pak, apalagi bila hujan turun banyak warga yang melewati jembatan itu terjatuh hingga parah dan warga yang terjatuh harus dilarikan ke Rumah Sakit,jembatan itu sudah banyak menelan korban tewas", Ujar Rita warga setempat.
Hal senada yang disampaikan R Br Nainggolan warga setempat mengatakan sudah banyak warga setempat yang menjadi korban saat melintasi jembatan titi yang terbuat dari papan dan ada warga yang terjatuh yang mengalami luka serius harus dirawat ke Rumah sakit,sampai sekarang belum ada perhatian dar Pemerintah setempat padahal warga sudah banyak jadi korban ,"bila musim hujan kami sering kali melihat warga yang terjatuh sampai ada yang dilarikan ke rumah Sakit terdekatm, padahal semua orang yang tinggal di daerah ini harus lewat dari jembatan ini karena hanya jembatan itu satu-satunya jalan keluar,dan bukan itu saja apabila hujan jembatan itu tertutup air sampai ketinggian30 cm dari permukaan jembatan,tidak terlihat lagi jembatan itu dan warga sekitar takut melintas jembatan itu dikarenakan jembatan itu tidak terlihat lagi sudah tertutup dengan air,jadi sebelum memekan korban banyak lagi kami warga sekitar meminta kepad Pemerintah untuk memperbaiki jembatan itu",Ungkap R Br Nainggolan.
Warga sekitar juga mengatakan “ bahwa di Tahun 2007 pernah terjadi kebakaran di lingkungan itu, namun karena kondisi jembatan tidak memungkinkan dilalui Mobil Pemadam Kebakaran sehingga api tidak bisa dipadamkan dan akhirnya mengahanguskun puluhan rumah” kata warga.
Menurut warga lagi di
tahun 2009, tahun 2010 dan tahun 2011 warga sudah menyurati Pemko Medan , PU
Kota Medan satu kali untuk perbaiki Jembatan titi yang terbuat dari
kayu dan pengaspalan jalan Dharma yang sudah 10 tahun tidak diaspal bahkan
sudah pernah disurvei Pemko Medan dan PU
Kota Medan sebanyak dua kali untuk perbaikan jembatan dan pengaspalan jalan
Dharma namun hingga sekarang tidak ada realisasinya dari pemerintah,warga sekitar jembatan dan jalan
dharma sudah banyak berkorban untuk memperbaiki jembatan dan jalan
dharma,apabila musim hujan air sering naik 30 cm dari permukaan jembatan
mengakibatkan warga tidak berani melintas jembatan itu dan di jalan dharma bila
hujan sering banjir sampai ketinggian air 40 cm sehingga warga yang mau kerja
dan anak-anak yang mau kesekolah melewati
jalan tersebut harus membuka sepatu terlebih dahulu,ungkap warga dengan kesal. (Hamdan
Nasution)
0 komentar:
Posting Komentar