Medan Labuhan,Metro Sumut
Kebijakan Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata
menambah kemiskinan rakyat Indonesia secara sistematis, dampak buruk kenaikan
BBM tidak saja dirasakan masyarakat golongan miskin, namun masyarakat golongan menengah
juga merasakannya, dengan kenaikan harga BBM menambah kemiskinan rakyat
Indonesia secara sistematis dengan turut naiknya seluruh bahan kebutuhan
masyarakat, hal ini dikatakan salah satu tokoh pemuda Kelurahan Pekan Labuhan
Kecamatan Medan Labuhan A. Rahman, Selasa (25/06/2013) dikediamannya Lingkungan
23 Kelurahan Pekan Labuhan.
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) alias Balsem dari Pemerintah Pusat yang tidak kondusif, melalui Kementerian Sosial, pemerintah berpedoman kepada pendataan BPS sebelumnya yang sesungguhnya menjadikan malapetaka ditengah masyarakat luas” Kata Rahman.
Menurut Rahmad bapak dari 3 anak ini, meminta kepada Bapak Presiden SBY untuk menambahkan kouta BLSM pada rakyat pesisir pantai, “ Presiden RI Bambang Yudhoyono harus peka terhadap nasib rakyat Indonesia yang tinggal didaerah pesisir pantai, yang mayoritasnya sebagai nelayan sekala kecil, buruh industri, dan petani, ketiga mayoritas itu tentunya sangat dirasakan oleh mereka dan dampak buruk terhadap kenaikan harga BBM “ Ungkap Rahmad.
Rahmad menambahkan, jika Presiden RI SBY peduli dengan nasib rakyatnya, maka lakukanlah pendataan tambahan dengan tidak berpedoman dengan fisik bangunan tempat tinggal yang statusnya berobah-obah, namun sangat efisien jika berdasarkan pekerjaan dan penghasilannya “ Tambahnya.
Rahmad salah satu aktivis di Medan Utara ini juga sesalkan sikap oknum DPRD Medan khususnya Dapem –V, “ Kita sangat sesalkan sikap cuek bebek oknum-oknum DPRD Medan khususnya Dapil-V, mereka seakan tidak mau tau dengan keluhan dan derita masyarakat Medan Utara terhadap kenaikan BBM ini “ Tegasnya
Sebab untuk kehidupan masyarakat di Medan Utara anggota DPRD Medan Dapil V sudah tau,kalau masyarakat Medan Utara mayoritas nelayan dan buruh, dengan naiknya harga BBM jelas berdampak buruk terhadap masyarakat Medan Utara, namun sampai sekarang ini tidak ada gebrakan yang dibuat untuk memperjuangkan penambahan BLSM itu “ Ujar Rahman yang juga ketua LSM Berani tersebut.(R.Guslim/Hamnas)
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) alias Balsem dari Pemerintah Pusat yang tidak kondusif, melalui Kementerian Sosial, pemerintah berpedoman kepada pendataan BPS sebelumnya yang sesungguhnya menjadikan malapetaka ditengah masyarakat luas” Kata Rahman.
Menurut Rahmad bapak dari 3 anak ini, meminta kepada Bapak Presiden SBY untuk menambahkan kouta BLSM pada rakyat pesisir pantai, “ Presiden RI Bambang Yudhoyono harus peka terhadap nasib rakyat Indonesia yang tinggal didaerah pesisir pantai, yang mayoritasnya sebagai nelayan sekala kecil, buruh industri, dan petani, ketiga mayoritas itu tentunya sangat dirasakan oleh mereka dan dampak buruk terhadap kenaikan harga BBM “ Ungkap Rahmad.
Rahmad menambahkan, jika Presiden RI SBY peduli dengan nasib rakyatnya, maka lakukanlah pendataan tambahan dengan tidak berpedoman dengan fisik bangunan tempat tinggal yang statusnya berobah-obah, namun sangat efisien jika berdasarkan pekerjaan dan penghasilannya “ Tambahnya.
Rahmad salah satu aktivis di Medan Utara ini juga sesalkan sikap oknum DPRD Medan khususnya Dapem –V, “ Kita sangat sesalkan sikap cuek bebek oknum-oknum DPRD Medan khususnya Dapil-V, mereka seakan tidak mau tau dengan keluhan dan derita masyarakat Medan Utara terhadap kenaikan BBM ini “ Tegasnya
Sebab untuk kehidupan masyarakat di Medan Utara anggota DPRD Medan Dapil V sudah tau,kalau masyarakat Medan Utara mayoritas nelayan dan buruh, dengan naiknya harga BBM jelas berdampak buruk terhadap masyarakat Medan Utara, namun sampai sekarang ini tidak ada gebrakan yang dibuat untuk memperjuangkan penambahan BLSM itu “ Ujar Rahman yang juga ketua LSM Berani tersebut.(R.Guslim/Hamnas)
0 komentar:
Posting Komentar