Medan,Metro Sumut
Sangat disayangkan
prilaku seorang aparatur Negara yang menganiaya Muhammad Syarif (74) warga
Jalan Pasar VII tengah Gang Iman, Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan sampai
babak belur, dia meminta Bupati Deliserdang untuk memecat para bawahannya yang
bertindak sebagai preman.
Permasalahannya lelaki lanjut usia yang berjualan cabe di Pasar Bengkok ini menerima perlakuan sadis tidak manusiawi yang dilakukan oleh tiga orang Dinas Perhubungan Deliserdang.
Saat ini Korban terpaksa harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan lantaran butuh perawatan medis karena luka serius yang dialaminya.
Informasi yang dihimpun Media Metro Sumut kasus ini bermula aksi penggusuran pedagang yang dilakukan oleh pihak Dishub Deliserdang. Bahkan dengan beringas oknum ini menghancurkan dagangan milik korban.
Bukan hanya itu saja,korban juga mengalami penganiayaan berupa pemukulan, menyeret korban sejauh 50 meter yang dilakukan oleh orang itu personil Dishub Deliserdang.
Sementara yang diutarakan Reni Sinurat (48) salah satu pedagang kepada media ini mengatakan bahwa pagi tadi korban sedang berjualan cabe dipinggir terminal bengkok Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang.
Secara tiba - tiba 3 petugas Dishub Deliserdang yakni Bonsar Purba sebagai Kepala Terminal (Kater), Simamora dan satu lagi bermarga Purba. Menghampiri dagangan milik M. Syarif, tanpa basa-basi langsung membalikkan dagangannya. Sehingga dagangan cabe, tomat dan bawang milik M.Syarif hancur berantakkan.
Tidak terima M.Syarif menegur ke tiga petugas Dishub itu. Malah ketiga petugas itu menyeret M.Sarif dan memukulinya, ditendang dan dipijak - pijak. Parahnya lagi M. Sarif dibalok pakai broti. Akibatnya, M.Sarif mengalami luka pada kedua tangannya dan di badan serta kepala mengalami luka memar.
Tidak mau pertengkaran itu berlanjut, para pedagang lain langsung melarikan M.Syarif dan selanjutnya dengan kondisi berdarah - darah, M.Syarif ditemani 2 teman pedagang membuat laporan ke Mapolsek Percut Sei Tuan. Oleh Juru Periksa (Juper) M.Syarif disarankan buat visum ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk melengkapi berkas. "Tak ada prikemanusiaan orang itu, masak dagangan orang dihancurkan, malah main pukul lagi padahal pak M.Sarif kan sudah tua, padahal saat itu kami ramai kalau kami anarkis aja bisa tapi kami tidak mau gitu," kata Reni Sinurat.
Dikatakan Reni Sinurat, pergusuran para pedagang kaki lima pajak bengkok yang pertama dilakukan pihak Dishub Deliserdang sudah 2 tahun yang lalu dengan alasan pembuatan terminal di kawasan itu. Namun saat itu para pedagang sepakat dengan Kadis Dinas Perhubungan Deliserdang Anda Subrata bahwa pihaknya akan membangunkan 41 kios untuk para pedagang kaki lima.
Namun hingga kini janji itu tidak direalisasikan, sehingga para pedagang kaki lima kembali berjualan di daerah terminal tersebut dan akhirnya bentrok pedagang dan Dishub Deliserdang terjadi. "Kekmana kami tak jualan lagi di sana, orang janji Kadis tidak ditepati, katanya mau membangun 41 kios," Kata Reni Sinurat. (Red)
Permasalahannya lelaki lanjut usia yang berjualan cabe di Pasar Bengkok ini menerima perlakuan sadis tidak manusiawi yang dilakukan oleh tiga orang Dinas Perhubungan Deliserdang.
Saat ini Korban terpaksa harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Pirngadi Medan lantaran butuh perawatan medis karena luka serius yang dialaminya.
Informasi yang dihimpun Media Metro Sumut kasus ini bermula aksi penggusuran pedagang yang dilakukan oleh pihak Dishub Deliserdang. Bahkan dengan beringas oknum ini menghancurkan dagangan milik korban.
Bukan hanya itu saja,korban juga mengalami penganiayaan berupa pemukulan, menyeret korban sejauh 50 meter yang dilakukan oleh orang itu personil Dishub Deliserdang.
Sementara yang diutarakan Reni Sinurat (48) salah satu pedagang kepada media ini mengatakan bahwa pagi tadi korban sedang berjualan cabe dipinggir terminal bengkok Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang.
Secara tiba - tiba 3 petugas Dishub Deliserdang yakni Bonsar Purba sebagai Kepala Terminal (Kater), Simamora dan satu lagi bermarga Purba. Menghampiri dagangan milik M. Syarif, tanpa basa-basi langsung membalikkan dagangannya. Sehingga dagangan cabe, tomat dan bawang milik M.Syarif hancur berantakkan.
Tidak terima M.Syarif menegur ke tiga petugas Dishub itu. Malah ketiga petugas itu menyeret M.Sarif dan memukulinya, ditendang dan dipijak - pijak. Parahnya lagi M. Sarif dibalok pakai broti. Akibatnya, M.Sarif mengalami luka pada kedua tangannya dan di badan serta kepala mengalami luka memar.
Tidak mau pertengkaran itu berlanjut, para pedagang lain langsung melarikan M.Syarif dan selanjutnya dengan kondisi berdarah - darah, M.Syarif ditemani 2 teman pedagang membuat laporan ke Mapolsek Percut Sei Tuan. Oleh Juru Periksa (Juper) M.Syarif disarankan buat visum ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk melengkapi berkas. "Tak ada prikemanusiaan orang itu, masak dagangan orang dihancurkan, malah main pukul lagi padahal pak M.Sarif kan sudah tua, padahal saat itu kami ramai kalau kami anarkis aja bisa tapi kami tidak mau gitu," kata Reni Sinurat.
Dikatakan Reni Sinurat, pergusuran para pedagang kaki lima pajak bengkok yang pertama dilakukan pihak Dishub Deliserdang sudah 2 tahun yang lalu dengan alasan pembuatan terminal di kawasan itu. Namun saat itu para pedagang sepakat dengan Kadis Dinas Perhubungan Deliserdang Anda Subrata bahwa pihaknya akan membangunkan 41 kios untuk para pedagang kaki lima.
Namun hingga kini janji itu tidak direalisasikan, sehingga para pedagang kaki lima kembali berjualan di daerah terminal tersebut dan akhirnya bentrok pedagang dan Dishub Deliserdang terjadi. "Kekmana kami tak jualan lagi di sana, orang janji Kadis tidak ditepati, katanya mau membangun 41 kios," Kata Reni Sinurat. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar