Cerita Sejarah Islam Sebutan walisongo cukup populer di kalangan umat Islam Indonesia, khususnya yang berasal dari pulau Jawa. Penyebaran Islam di Pulau Jawa tidak dapat dilepaskan dari kisah usaha dakwah Islam oleh Para Walisongo. Keberadaan dakwah walisongo tidak hanya dikisahkan dari mulut ke-mulut, bahkan telah dibukukan dan difilmkan sebagai pelajaran sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Hingga saat ini, penyebutan walisongo
lebih identik kepada 9 tokoh ulama terkenal sebagai penyebar Islam di Indonesia
yang dianggap sebagai para wali atau dewan wali atau majlis dakwah waliyullah.
Siapa saja nama-nama para tokoh
ulama yang dianggap sebagai anggota walisongo? Menurut buku Haul
Sunan Ampel Ke-555 yang ditulis oleh KH. Mohammad Dahlan, beberapa
nama ulama yang disebutkan di bawah ini, dianggap sebagai anggota majlis
dakwah walisongo periode pertama, yaitu:
- Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, berasal dari Turki ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik pada tahun 1419 M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik Semen Gresik.
- Maulana Ishaq berasal dari Samarkand dekat Bukhara-uzbekistan/Rusia. Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa selesai Maulana Ishak pindah ke Samudra Pasai dan wafat di sana.
- Syekh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling. Makamnya di Troloyo Trowulan, Mojokerto Jawa Timur.
- Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko, beliau berdakwah keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.
- Maulana Malik Isroil berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
- Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia Iran. Ahli pengobatan. Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
- Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
- Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.
- Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (metode rukyah) tanah angker yang dihuni jin-jin jahat tukang menyesatkan manusia. Setelah para Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah netral dijadikan pesantren. Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di sana. Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Disana ada peninggalan Syekh Subakir berupa sajadah yang terbuat dari batu kuno.
0 komentar:
Posting Komentar