Medan Marelan,Metro Sumut
Akhirnya Wak Jenggot Tukang Jahit Sepatu Keliling sudah bisa
membeli rumah sendiri walaupun tidak mewah,Wak Jenggot mampu membahagiakan keluarganya, Dulunya
usahanya bermodalkan dari menjual sebuah becak dayung hingga akhirnya,
Tumiran alias wak Jenggot yang lahir limapuluh empat tahun yang lalu,
dapat mengembangkan usaha kepada anak-anaknya.
Biar dulunya terasa pahit yang dialaminya namun perjuangan bapak 6 anak ini mampu bertahan sampai sekarang. Hasil keringatnya dapat dilihat. Sebuah rumah kecil yang sekarang didiaminya bersama istri tercinta di Jalan M Basir, Gang Keluarga.
Biar dulunya terasa pahit yang dialaminya namun perjuangan bapak 6 anak ini mampu bertahan sampai sekarang. Hasil keringatnya dapat dilihat. Sebuah rumah kecil yang sekarang didiaminya bersama istri tercinta di Jalan M Basir, Gang Keluarga.
Setiap paginya Wak Jenggot menggelar lapak jait sepatu di pajak Pasar 5 Marelan. Menunggu pelanggan adalah hal yang biasa. Orang yang sekedar lewat maupun ibu-ibu berbelanja selalu disapa wak Jenggot.
Wak Jenggot sebelumnya pernah bekerja dengan orang Swiss sebagai karyawan, tapi itu berlangsung tak lama. Setelah beberapa bulan menganggur akhirnya wak Jenggot yang lahir di Madiun, Jawa Timur ini banting stir. Dari pengalaman yang didapat ditambah penjualan sebuah becak wak Jenggot pun memulai usahanya.
Sekarang wak Jenggot menurunkan bakat serta usaha kepada enam anaknya. Semua anaknya sekarang mempunyai usaha menjait sepatu. “Kadang kita nggak tau akhir dari semuanya Mas! Dulu waktu merantau ke Medan nggak ada apa-apa. Maaf bajupun kering dibadan” ungkap wak Jenggot sambil tersenyum.(R.Aguslim).
0 komentar:
Posting Komentar