Labura,Metro Sumut
Semakin hari para pelaku pembabat
hutan register di Kuala Beringin Labuhanbatu Utara belakangan semakin berani.
Tetapi anehnya para penegak hukum sampai sekarang tidak pernah mengambil
tindakan, padahal kondisi hutan sudah sangat memprihatinkan.
Pohon yang ada dihutan tersebut
hampir habis dan diperkirakan ratusan ton kayu bulat dan bahan jadi, hasil
racipan shinsaw setiap minggu keluar dari Desa Kuala Beringin, Kecamatan
kualuhhulu Labuhanbatu Utara (Labura).
Setiap harinya para pelaku
mengeluarkan bahan kayu olahan itu ada yang melalui jalur air menganyut rakit,
ada menggunakan bot dompeng melului sungai Kualuh, dan sebahagian lagi melalui
jalur darat menggunakan truck diesel.
Informasi dihimpun Metro Sumut
dilapangan sampai Senin (24/12) dari salah seorang warga setempat Desa Kuala Beringin, pekan lalu ada seorang
pekerja yang tewas mengenaskan akibat ditimpa balok sebesar drum.
Korban tewas tersebut ditengarai
bernama T. Tambunan, saat penebangan hutan yang dijadikan lahan pertanian,
diduga kawasan yang disebut sebut lokasi hutan Malasiya.
Zaidar Sianipar salahseorang
pengamat warga Kuala Beringin mengatakan tentang terkait kayu long di Desa
kuala beringin mengatakan, para toke kayu mengangkut barang tersebut ke wilayah
Asahan dan sekitarnya.
Diduga, kayu-kayu tersebut disebur
luaskan ke perusahaan pembelahan di beberapa tempat, bahkan mungkin sampai ke
Medan.
Terkait masalah itu, Ir.Petrus
Tongli Kadis Kehutanan Labura saat dikonfirmasi melalui hape seluler terkait
pembabatan hutan diwilayahnya tidak aktif.
Warga berharap pihak terkait agar
mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku penebangan kayu dari daerah darat
maupun daerah DAS, karena diduga tidak mempunyai dokumem dan akan mengakibatkan
banjir atau longsor.(Redaksi)
0 komentar:
Posting Komentar